Rabu, 11 April 2012

Adab & Cara Berdialog

Adab & Cara Berdialog



“Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa’, 4:59)



Abu Umamah meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: “Aku menjamin sebuah rumah di pinggiran syurga bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah syurga bagi orang yang meninggalkan dusta, dan sebuah rumah di puncak syurga bagi orang yang memperelokkan akhlaknya.” (H.R. Abu Dawud, Hasan)


Menurut Islam debat dan berdialog terbahagi kepada dua:


1. Debat & dialog yang disyariatkan – Iaitu yang bertujuan mencari dan menjunjung kebenaran, sehingga dapat menjadi sarana penyampaian dakwah.


2. Debat yang tercela – Yakni yg bertujuan hanya ingin menang, membela diri atau kelompoknya, tak ada niat untuk mencari kebenaran.


Bagaimana sebenarnya adab dalam berdebat dan dialog yang sesuai dengan landasan syar’ie?


1. Luruskan niat, mencari redha Allah dan membela kebenaran


2. Jujur, jauhi kedustaan


3. Berbekal ilmu


4. Berdebat pada permasalahan yang bermanfaat


5. Mengembalikan perselisihan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah


6. Menahan diri dari emosi


7. Tampakkan rasa cinta dan persaudaraan sebelum, ketika, dan setelah dialog


8. Lembut dan sabar dalam berdialog


9. Kembali kepada kebenaran


10. Jaga lisan, jauhi ucapan kotor


11. Puji lawan debat apabila sudah kembali pada kebenaran



Belajar Terus Belajar !

Tiada ulasan:

Catat Ulasan